Dari Pada Antri di ATM mending Bayar2 Sambil Santai di HP Pribadi. Lebih Murah dan Dapat Cashback !

Kamis, 03 November 2011

Stimulasi Dini Bayi Prematur

Berbagai permasalahan yang beresiko mengganggu perkembangan bayi prematur diperlukan rangsangan yang terus menerus melalui berbagai sistem dan fungsi tubuh agar keterlambatan dan resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang ada dapat dioptimalkan. Intervensi yang dilakukan sejak dini, dilakukan secara berkesinambungan dan berlangsung lebih lama akan memberikan manfaat lebih besar di bandingkan dengan intervensi yang terlambat atau dilakukan dalam waktu singkat.

Stimulasi psikososial
Bayi dengan kelahiran prematur adalah bayi dengan resiko tinggi yang secara klinis belum menunjukkan hambatan perkembangan, tetapi berpotensi untuk mengalami gangguan perkembangan akibat faktor-faktor resiko biomedik ataupun lingkungan psikososial atau ekonomi, yang dialami sejak masa konsepsi sampai masa neonatal. Prematuritas termasuk salah satu resiko biomedik yang tersering ditemukan dan berpotensi untuk menghambat tumbuh kembang. Umumnya gangguan perkembangan bersumber pada gangguan perkembangan otak.
Plastisitas otak adalah kemampuan susunan syaraf untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan atau kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Pada bayi, kemampuan plastisitas ini tinggi karena jumlah neuron, percabangan akson, dendrit serta jumlah sinaps jauh lebih banyak dibandingkan dengan dewasa. Struktur yang dimanfaatkan akan menetap bahkan berkembang menjadi rangkaian fungsional, tetapi bila tidak dimanfaatkan maka struktur tersebut akan mengalami eliminasi.

Stimulasi bayi prematur yang harus dilakukan adalah

1. Stimulasi Rangsang Taktil (pijat, fleksi, ekstensi, posisi)
2. Stimulasi Vestibular kinestetik (menggoyang, mengayun)
3. Stimulas Pendengaran (menanyi, musik, rekaman suara ibu, irama jantung ibu)
4. Stimulasi Visual (gerakan, warna, bentuk)

Stimulasi Dini Yang Bisa Dilakukan Pada Bayi Prfematur Sesuai Usia perkembangan

Stimulasi sebaiknya dilakukan secara teratur dan berlkesinambungan dalam janghka panjang. Stimulasi dapat dilakukan dalam kehidupoan sehari-hari saat menjelang tidur, memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan.

* Stimulasi untuk bayi 0 – 3 bulan. Stimulasi untuk bayi 0 – 3 bulan dapat dilakukan dengan cara : mengusahakan rasa nyaman, aman dan menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi, mengulingkan bayi kekanan-kekiri, tengkurap-telentang, dirangsang untuk meraih dan memegang mainan
* Stimulasi untuk bayi 3 – 6 bulan. Stimulasi untuk bayi umur 3 – 6 bulan dapat dilakukan dengan cara dengan bermain ‘cilukba’, melihat wajah bayi dan pengasuh di cermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk.
* Stimulasi untuk bayi 3 – 6 bulan. Stimulasi untuk umur 6 – 9 bulan dapat dilakukan dengan cara memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk, dilatih berdiri berpegangan.
* Stimulasi untuk bayi 9 – 12 bulan. Stimulasi untuk umur 9 – 12 bulan dapat dilakukan dengan cara mengulang-ulang menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri, berjalan dengan berpegangan.
* Stimulasi untuk bayi 12 – 18 bulan. Stimulasi untuk umur 12 – 18 bulan dapat dilakukan dengan cara latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, lap. Latihlah berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana (mana bola, pegang ini, masukan itu, ambil itu), menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.
* Stimulasi untuk bayi 18 – 24 bulan. Stimulasi untuk umur 18 – 24 bulan dapat dilakukan dengan cara menanyakan, menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh (mana mata ? hidung?, telinga?, mulut ? dll), menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang & benda-benda di sekitar rumah, mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum mandi, main, minta dll), latihan menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana – baju, bermain melempar bola, melompat.
* Stimulasi untuk bayi 2 – 3 tahun. Stimulasi umur 2 – 3 tahun dapat dilakukan dengan cara mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit dll), menyebutkan nama-nama teman, menghitung benda-benda, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil / besar di toilet.
* Setelah umur 3 tahun selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur sebelumnya, stimulasi juga di arahkan untuk kesiapan bersekolah antara lain : memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana (buang air kecil / besar di toilet), dan kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman dll. Perangsangan dapat dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga) namun dapat pula di Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak atau sejenisnya.

0 komentar:

Posting Komentar